Senin, 17 Oktober 2011

Pentingnya Pengabdian pada Dunia Pendidikan


Pentingnya Pengabdian pada Dunia Pendidikan

Pengabdian merupakan perbuatan yang sangat mulia dimana kita memposisikan diri kita sebagai abdi,maka hal itu menandakan keluhuran budi karena pada hakekatnya pengabdian itu penuh ikhlas dan tanpa pamrih yang lahirnya dari hati, karena rasa peduli akan sesuatu, misalnya lingkungan, pendidikan, dan lain-lain. Tidak banyak yang mempunyai jiwa mengabdi karena dalam memposisikan diri sebagai abdi tidaklah mudah, contohnya adalah profesi sebagai guru, yang pada hakekatnya adalah mengabdi untuk memberikan ilmu tanpa balas jasa, namun sekarang mugkin susah jika harus benar-benar hanya untuk mengabdi saja, apalagi di sekarang ini, kehidupan yang banyak tuntutan kebutuhan hidup yang semakin banyak dan mahal. Pengabdian yang semula bermakna ketiadaan pamrih dan keikhlasan serta mengutamakan keberkahan kini sama dengan pekerja professional yang membutuhkan gaji yang cukup untuk hidup layak dan kenaikan posisi sebagaimana karier dalam industri atau pemerintahan.

Pendidikan merupakan akar dari segalanya, pendidikan dapat membawa dampak yang baik dapat juga membawa dampak yang tidak baik. Misal saja seorang anak yang tinggal di lingkungan yang tidak kondusif, bisa saja anak tersebut mendapatkan pendidikan yang tidak baik, dengan melihat contoh-contoh yang tidak seharusnya mereka dapatkan. Misalnya kata-kata kasar , melihat gambar/film orang dewasa, bahkan minum-minuman keras. Oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan yang tepat itu. Namun masalah pendidikan tidak hanya sampai sebatas itu, di dunia yang katanya modern ini masalah pendidikan yang lebih kompeks juga masih saja terjadi. Seperti halnya masih banyak dari para penerus bangsa yang belum menerima haknya dalam memperoleh pendidikan yang layak, hal itu terlihat masih banyaknya anak-anak di bawah umur yang seharusnya tugasnya belajar namun berkeliaran di jalan-jalan untuk mencari nafkah, hal itu di sebebkan biaya pendidikan yang masih tinggi. kekurangan tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil pun masih kita temui, hal itu terjadi karena tidak memeratanya pembangunan sehingga terjadi kesenjangan antara tenaga pengajar di kota dan di daerah pelosok. Tidak itu saja masalah yang sering timbul masih banyak lagi seperti sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai, seperti gedung sekolah yang tidak layak, dan sarana prasarana yang terbatas. Itu semua hanyalah sekilas masalah dalam dunia pendidikan di negeri ini. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa yang setidaknya sudah sedikit mencicipi apa yang namanya belajar di sebuah lembaga yakni sekolah, setidaknya kita dapat berpartisipasi membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah di atas tentunya sesuai batas kemampuan yang kita miliki. Dari hal kecil dulu seperti kita dapat meluangkan sedikit waktu kita untuk berbagi ilmu dengan sodara-sodara kita yang belum dapat bersekolah. Dari hal kecil itu saya yakin banyak sekali manfaat yang diperoleh, tidak hanya bagi orang lain namun juga untuk diri kita sendiri.

Seperti yang kita tahu pendidikan itu merupakan sumber dari beberapa faktor permasalahan yang ada di suatau negara seperti salah satu permasalahan yang juga belum terselesaikan oleh negeri tercinta ini sampai sekarang  adalah kemiskinan. Menurut banyak pendapat  Faktor terbesar dari kemiskinan adalah keterbelakangan pendidikan bangsa indonesia sehingga hampir sebagian besar masyarakatnya buta pendidikan yang menyebabkan kualitas SDM menjadi tidak berkualitas. Bagaimana bisa mencapai masyarakat yang sejahtera yang terlepas dari belenggu kemiskinan kalau saja SDM yang ada tidak  kompeten. Seperti yang kita tahu Indonesia ini negara kaya akan SDA, salah satunya adalah perairan indonesia yang katanya hasil laut Indonesia dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat indonesia yang hampir 200juta jiwa ini. Subhanalloh sekli bukan... tidak hanya itu, timbunan emas di papua, tembaga, minyak bumi di kalimantan, dan kayu-kayu hasil hutan, serta masih banyak lagi. Semua itu seharusnya bisa dimanfaatkan masyarakat kita untuk memenuhi kebutuhan,bahkan kalau bisa kita harus memproduksi sendri dari modal yang sudah di sediakan untuk kita dari Tuhan YME sehingga kita tidak hanya berperan sebagai konsumen saja namun kita bisa menjadi produsen untuk negara-negara lain. Namun pada kenyataannya masyarakat kita masih belum bisa memanfaatkan itu semua, belum bisa mengolah sendiri sehingga kita harus mendatangkan SDA  dari luar yang harapannya dapat membantu kita mengolah namun apa yang terjadi mereka hanya membodohi kita dengan merampas apa yang kita mikiki. Sekarang pertanyaannya adalah siapa yang salah?? Mereka kah yang salah atau kita karena kobodohan kita?? Sudah tahu dibodohi namun tetap  mau-mau saja. Apa boleh buat.... itulah kita sekarang ini. 

Tidak hanya itu kemajuan suatu bangsa pun dapat di ukur dari tingkat pendidikan yang ada. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat pada suatu negara maka dapat di katakan makin maju peradapannya dan makin tinggi pula derajatnya. Oleh karena itu agar kita tidak di remehkan dan di pandang sebelah mata oleh negara lain mari kita menjadi negara yang bermartabat. Untuk menjadi negara yang bermartabat maka perlu orang-orang yang dapat membawa negara ini pada posisi tersebut, siapa orang-orang itu??? Dia lah para penerus bangsa yang mempunyai kualitas dan kompeten. Bagaimana bisa berkualitas dan kompeten, yakni dengan belajar yang baik dan seimbang, sehingga cerdas otak, akhlak dan moralnya. Yahh itulah penerus bangsa yang dapat membawa kita keluar dari kemiskinan, yang membawa kita pada kesejahteraan.
Menengok sekilas jejak perjuangan bapak pendidikan kita ki Hajar Dewantara, betapa mulianya beliau mengabdikan diri di dunia pendidikan untuk bangsa Indonesia. Memperjuangkan masyarakat bangsa Indonesia untuk dapat belajar dengan baik, dengan layak yang mana kala waktu itu hanya orang-orang tertentu dari kalangan bangsawan yang hanya boleh menikmati menuntut ilmu di sekolah. Namun berkat Allloh meridoi usaha perjuangan beliau dan rekan-rekannya yang panjang itu akhirnya bangsa indonesia dapat memperoleh pendidikan tanpa memandang status keluarga. Namun sekarang ini tetap saja masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan pendidikan. Oleh karena itulah di zaman yang sudah merdeka dan modern ini kita masih sangat-sangat membutuhkan orang-orang seperti ki Hajar Dewantara, yang peduli akan nasib pendidikan di Indonesia ini. Yang mau mengabdikan diri untuk memajukan bangsa ini lewat pendidikan. Setidaknya mari kita lanjutkan perjuangan beliau untuk membantu mencerdaskan anak bangsa. Semangat!!!! ^_^

Tidak ada komentar: