Andri Setianingsih (35104)
Jurusan
Teknologi Informasi
Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada
Abstrak
Kemajuan tekhnologi mengakibatkan perubahan pada dunia
organisasi bisnis dan sekaligus terhadap kompetensi karyawan. Salah satu dampak
yang sangat dirasakan adalah perubahan lingkungan yang begitu cepat yang berkaitan
dengan akses informasi yang begitu cepat pula. Sehingga sekarang ini karyawan
dituntut untuk inovasi, mampu beradaptasi dengan lingkungan secara cepat karena
sekarang ini karyawan semakin dipandang sebagai aset yang sangat penting dari
suatu perusahaan. Semakin banyak tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan maka
kedudukan karyawan menjadi semakin sangat strategis. Keunggulan kompetitif
suatu perusahaan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusia karyawan. Oleh
karena itu tantangan terbesar yang dihadapi manajer saat ini adalah berkaitan
dengan peningkatan kontribusi sumber daya manusia yang bertujuan untuk
menghadapi lingkungan yang berubah dengan cepat tadi. Seperti halnya Wright
(1994) yang mengatakan bahwa kompetisi global harus dihadapi perusahaan dengan
meningkatkan kontribusi sumber daya manusia.
Pendahuluan
a)
Pengertian
Organisasi Pembelajaran
Sebelum kita
berbicara banyak mengenai organisasi pembelajar alangkah baiknya kita tahu apa
itu organisasi pembelajaran. Menurut Pedler,
dkk (1988) organisasi pembelajaran menekankan sifat dua sisi dari defenisi
tersebut. Suatu perusahaan pembelajar bukan organisasi yang semata-mata
mengikuti banyak pelatihan. Perlunya pengembangan ketrampilan individu tertanam
dalam konsep, setara dan merupakan bagian dari kebutuhan akan pembelajaran
organisasi.
Peter Sange
(1990) mengatakan sebuah organisasi pembelajar adalah
organisasi “yang terus menerus memperbesar kemampuannya untuk menciptakan masa
depannya” dan berpendapat mereka dibedakan oleh lima disiplin, yaitu:
penguasaan pribadi, model mental, visi bersama, pembelajaran tim, dan pemikiran
sistem.
Lundberg (Dale,
2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan
bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan ketrampilan dan
pengetahuan serta aplikasinya
John Farago
& David Skyrme (Munandar, 2003). Dalam salah satu
tulisan mereka mengatakan bahwa:
“Learning
Organizations are those that have in place systems, mechanism and processes,
that are used to continually enhance their capabilities to achieve sustainable
objectives for themselves and the communities in which they participate.”
Dari uraian diatas maka dapat kita devinisikan
bahwa organisasi pembelajaran adalah organisasi yang secara terus menerus dan
terencana memfasilitasi anggotanya agar mampu terus menerus berkembang dan
mentransformasi diri baik secara kolektif maupun individual dalam usaha
mencapai hasil yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan
bersama antara organisasi dan individu di dalamnya.
Ada juga
yang berpendapat bahwa Organisasi belajar atau organisasi pembelajaran merupakan
suatu konsep
dimana organisasi dianggap mampu untuk
terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning)
sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam
merespon beragam perubahan yang muncul.
b)
Sejarah
singkat Organisasi pembelajaran
Berkaitan dengan adanya tuntutan agar
organisasi tumbuh menjadi organisasi yang selalu siap menghadapi perubahan maka
pada tahun 1990 munculah sebuah konsep atau paradigma baru dalam dunia bisnis
yang dikenal dengan sebutan organisasi pembelajaran (learning organization).
Namun sebelumnya Konsep organisasi pembelajaran sebenarnya sudah mulai diajukan
pada tahun 1980-an khususnya total quality management dan business
process re-engineering. Karena pada saat itu beberapa Senior dalam beberapa
organisasi juga sudah percaya bahwa sebuah pembelajaran dalam organisasi
merupakan kunci keefektifan perubahan dan pertumbuhan.
c)
Organisasi
pembelajaran vs organisasi tradisional
Inovasi penemuan di bidang komunikasi
yang dikombinasikan dengan penemuan di bidang komputer dan informasi
menghasilkan pasar global yang berbeda dari era sebelumnya. Sebagai hasil,
prinsip-prinsip dan pedoman-pedoman manajemen yang mampu membuat organisasi
lebih stabil dan dapat diprediksi, tidak lah dapat lagi diterapkan dalam kurun
waktu yang lama. Kesuksesan organisasi pada saat ini sangat tergantung pada
kemampuan organisasi tersebut untuk belajar dan merespon perubahan-perubahan
yang terjadi dengan cepat. Berikut adalah perbedaan antara organisasi
tradisional dan organisasi pembelajaran :
|
Organisasi
tradisional
|
Organisasi
pembelajar
|
Sikap
terhadap perubahan
|
Jika
hal itu dapat dikerjakan, mengapa dirubah?
|
Jika
kamu tidak berubah, kamu tidak akan bekerja dalam waktu yang lama.
|
Sikap
terhadap ide-ide baru
|
Tertutup
dengan ide-ide baru dari luar
|
Terbka
denagn ide-ide baru dari luar
|
Penanggung
jawab inovasi
|
Bagian
penelitian dan pengembangan
|
Setiap
orang didalam organisai.
|
Ketakutan
utama
|
Membuat
kesalahan
|
Tidak
belajr, tidak akandapat beradaptasi
|
Daya
saing
|
Produk
dan layanan
|
Kemampuan
untk belajar, ilmu pengetahuan dan keahlian
|
Pekerjaan
manager
|
Mengontrol
yang lain
|
Mengijin
kan yang lain.
|
Melihat
tabel diatas maka organisasi pembelajaran merupakan organisasi yang dinamis
dimana organisasi mampu memberikan
dorongan dan fasilitas kepada anggotanya untuk selalu meningkatkan
kompetensinya. Untuk berpindah dari organisasi tradisional ke organisasi
pembelajaran maka perlu merubah pandangan-pandangan terhadap berbagai hal, dan
berikut adalah beberapa cara pandang yang perlu diubah:
1.
Konsep
tentang stabilitas organisasi
2.
Konsep
tentang Birokrasi yang berjenjang
3.
Organisasi
yang kaku
4.
Pengendalian melalui aturan harus dirubah menjadi
pengendalian melalui visi dan value
5.
Organisasi
harus merubah paradigmanya dari informasi yang tertutup dan dirahasikan menjadi
organisasi melakukan sharing informasi.
6.
Organisasi
dari hanya menerima yang pasti menjadi juga menerima sesuatu yang meragukan
7.
Karena
ketidakpastian yang tinggi, paradigma organisasi harus bergeser dari reaktif
menghindari resiko, menjadi proaktif dan berani menanggung resiko
8.
Organisasi
tradisional berfokus pada internal organisasi
9.
Organisasi
tradisional memiliki keunggulan dalam bertahan.
10.
Organisasi
harus mampu berubah dari bersaing pada pasar yang ada menuju persaingan ke masa
depan yang kontemporer
Kesepuluh faktor tersebut secara singkat
dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini:
No
|
Konsep
organisasi tradisional
|
Konsep
organisasi pembelelajaran
|
1
|
Stabilitas
|
Perubahan yang
tdk berkesudahan
|
2
|
Hirarkhis
birokratis
|
Kepemimpinan
dari setiap orang
|
3
|
Organisasi
yang kaku
|
Fleksibilitas
|
4
|
Pengendalian
melalui aturan
|
Pengendalian
melalui visi dan value
|
5
|
Informasi yang
tertutup
|
Informasi yang
disebar luas kan
|
6
|
Menerima pada
hal-hal yang pasti
|
Menerima
keraguan
|
7
|
Reaktif dan
menghindari resiko
|
Proaktif dan
keberanian menanggung resiko
|
8
|
Berfokus
keinternal organisasi
|
Berfokus pada
lingkungan kompetitif
|
9
|
Keunggulan
bertahan
|
Keunggulan kompetitif
yang berubah
|
10
|
Bersaing pada
pasar yang ada
|
Bersaing pada
pasar masa depan yang kontemporer
|
Analisa
Transformasi
atau perubahan organisasi sudah menjadi sebuah isu global sejak revolusi
industri. Tujuan didirikannya suatu organisasi adalah berusaha agar tetap bisa
bertahan (survive) dalam jangka panjang, berkembang (developed)
dalam jangka menengah dan mampu menghasilkan output yang lebih baik dalam
jangka pendek. Adapaun tujuan jangka pendek yang ingin dicapai meliputi mampu
menghasilkan produk murah dan berkualitas, mampu merebut pangsa pasar, mampu
menghasilkan profit dan mampu memberikan kepuasan kepada karyawan. Agar semua
tujuan itu dapat terealisir maka organisasi harus berani melakukan perubahan
atau inovasi sesuai dengan perkembangan lingkungan. Maka sekarang ini kita
kenal dengan organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran merupakan sebuah
konsep yang memberikan kekuatan bagi sebuah organisasi untuk mampu bertahan
menghadapi perkembangan lingkungan. Perubahan yang terjadi dalam suatu
organisasi terjadi karena tidak hanya tingginya tingkat persaingan yang
dihadapi oleh perusahaan atau organisasi lain telah memberikan tekanan yang
besar terhadap organisasi tersebut, namun perkembangan tekhnologi yang semakin
maju khususnya tekhnologi komunikasi dan informasi juga sangat berpengaruh dimana
sekarang ini akses informasi begitu cepat yang menyebabkan perubahan lingkungan
berubah begitu cepat pula. Maka dari itu penerapan organisasi pembelajaran
membuat organisasi memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan yang semakin dinamis dan sulit diduga.
Menurut (Kahle, 2000)
kemampuan organisasi dan individu dalam merespon perubahan lingkungan di
sekitar mereka akan menjadi bekal untuk menghadapi persaingan di era informasi
ini. Lebih jauh lagi, sebuah organisasi tidak hanya harus menyesuaikan dengan
perubahan lingkungan yang sedang terjadi saat ini tetapi juga dituntut untuk
mampu mengembangkan kapabilitas unik yang memungkinkan organisasi dan individu
merespon potensi perubahan-perubahan di masa datang.Oleh karena itu perubahan
yang dilakukan haruslah bersifat menyeluruh, tidak hanya pada tahap organisasi
saja melainkan juga mencakup individu-individu/anggota dalam organisasi.
Semua individu dalam
organisasi harus berubah, belajar, dan tumbuh lebih cepat dibandingkan masa
lalu. Kesuksesan organisasi pada saat ini sangat tergantung pada kemampuan
organisasi tersebut untuk belajar dan merespon perubahan-perubahan yang terjadi
dengan cepat. Manajer organisasi yang sukses adalah orang yang mampu secara
efektif menggunakan kebijaksanaan, memanage organisasi dengan berbasis ilmu pengetahuan,
dan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan. Di dalam organisasi yang
senantiasa mau belajar, karyawan-karyawannya didorong untuk terus-menerus
menciptakan, mendapatkan, dan mentransfer pengetahuan menyesuaikan diri
dengan sesuatu yang tidak bisa diprediksi, dan harus bergerak lebih cepat dari
lawan-lawan mereka. Karyawan secara bertahap dikembangkan potensi
dirinya untuk memiliki pemikiran kompetitif, sinergis dan pemikiran global,
Dengan demikian perusahaan akan semakin siap dalam menghadapi setiap proses
perubahan lokal dan global Perusahaan akan terus mengembangkan potensi
karyawan yang memiliki kompetensi atau standar sektor ekonomi nasional dan
global. Ciri-ciri kompetensi karyawan dimaksud adalah memiliki pengetahuan,
kapabilitas dan sikap inisiatif dan inovatif dalam berbagai dimensi pekerjaan
Seperti
yang di ungkapkan Tjiptoherijanto, 2004 bahwa Kaitan antara organisasi
pembelajaran dengan sumber daya manusia dapat dilihat dari peran SDM atau para
karyawan di dalamnya. Sumber daya manusia merupakan tulang punggung kehidupan
organisasi atau perusahaan. Maju tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung
dari kualitas SDM yang dimilikinya. Seiring dengan perubahan lingkungan yang
cepat maka perusahaan dituntut untuk selalu mampu mengantisipasinya. Dalam hal
ini, kebutuhan akan SDM yang tangguh menjadi penting. Konsep pengembangan SDM
di dalam perusahaan tidak lagi dapat dilakukan seperti dulu yang lebih
menekankan pada sistem rekruitmen, penggajian, atau pelatihan saja namun konsep
pengembangan SDM harus berlangsung terus menerus sepanjang individu bekerja di
perusahaan tersebut. Perusahaan perlu menyiapkan diri secara berkelanjutan
melalui proses belajar. Oleh karena itu, organisasi masa depan adalah
organisasi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada seluruh karyawannya
untuk terus menerus belajar dan memecahkan masalah bersama-sama agar tercapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan bersama
Sekarangini
sudah banyak organisasi ataupun ilmuan yang tertarik dan percaya dengan
pengaruh adanya organisasi pembelajaran dalam dunia organisasi bisnis. Hal itu
ditunjukan dengan dengan terdapatnya berbagai penelitian tentang organisasi
pembelajaran karena organisasi pembelajaran dipandang memberikan dampak positif
bagi perusahaan di masa datang. Penelitian mengenai organisasi pembelajaran
yang dilakukan oleh Griego et al., (2000) menunjukkan hasil ada dua prediktor
dari organisasi pembelajar yaitu pengakuan dan penghargaan (rewards and
recognition) serta pelatihan dan pengembangan (training and education).
Sedangkan penelitian
lain yang dilakukan oleh Chaston et al (2000) dan Goh dan Richards (1997) membuktikan
bahwa visi dan strategi serta aliran informasi juga menjadi faktor-faktor yang
penting bagi kesuksesan organisasi pembelajaran.
Contoh mudahnya dari adanya organisasi pembelajaran
adalah adanya munculnya HRD. Munculnya Human Resources Development (HRD)
dimulai untuk mendorong penyempurnaan pembelajaran organisasi secara spesifik
dalam bentuk intervensi skills dan knowledge proses perubahan
oleh lini manajer dalam organisasi. Pada saat ini HRD telah menjadi
strategi untuk mengembangkan pemikiran yang kreatif dan inovasi dalam
organisasi. HRD tidak hanya memberikan dasar-dasar keunggulan kompetitif
organisasi secara individual tapi juga untuk industri menyeluruh dan
bersifat nasional.
Meskipun
sebagian besar pembicaraan tentang organisasi belajar hanya berkutat pada
masalah philosofi dan grand schemes. Namun Pada dasarnya Inti dari
organisasi belajar terletak pada kemampuan organisasi untuk selalu belajar dari
perubahan yang terjadi. Semua pelaku yang terlibat didalam organisasi dituntut
untuk selalu mengadakan perbaikan (continous improvement) dan terlibat.
Tanggung jawab penciptaan organisasi belajar tidak dapat hanya dipikul oleh
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Peranan organisasi
tidak lagi difokuskan pada persoalan eksternal organisasi, tetapi lebih
ditekankan pada bagaimana internal organisasi mampu bertahan dan belajar
ditengah persaingan yang ada. Bagaimanapun, implementasi organisasi belajar
bukanlah tugas yang mudah. Proses belajar dalam organisasi merupakan hal baru
yang harus dapat diterima dan didukung oleh semua pihak yang seorang manajer
saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua orang dalam organisasi.
Kesimpulan
Jadi
dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
·
organisasi pembelajaran merupakan
organisasi yang ideal untuk era dengan kemajuan tekhnologi sekarang ini, dimana
kerasnya kompetisi, pesatnya kemajuan teknologi, dan preferensi pelanggan yang
berubah-ubah, perusahaan-perusahaan semakin dituntut untuk menjadi organisasi
pembelajar atau learning organization.
·
Disinilah letak pentingnya organisasi
pembelajar, pelatihan dan pengembangan, aliran informasi, visi dan strategi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap organisasi pembelajaran, karena
organisasi pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Semakin tinggi pelatihan dan pengembangan, aliran informasi, visi dan
strategi maka akan semakin meningkat kinerja karyawan melalui organisasi
pembelajaran.
·
Satu hal yang merupakan dukungan kuat
perlunya dikembangkan sebuah inovasi langkah yang mengintegrasikan ICT dalam
pembelajaran adalah karakteristik pembelajaran berbasis ICT akan membentuk pola
pengelolaan informasi yang sangat dibutuhkan dalam kompetisi di era informasi.Kemampuan
mengelola literasi informasi merupakan modal dasar dalam upaya mengintegrasikan
ICT dalam pembelajaran.
Referensi
-
Tjakraatmadja,
Jann Hidajat. 2005. Membangun Learning Organization : Mau berbagi, dalam
seminar Sekolah Manejemen dan Bisnis ITB. www.itb.ac.id.
-
Sri Haryanti,Agapita.2006. Analisis faktor-faktor yang menjadi prediktor
organisasi pembelajaran untuk meningkatkan kinerja karyawan:thesis program
studi management program pasca sarjana UNDIP.
-
Prabowo, sugeng.
2010.organisasi pembelajaran
-
Gorolick,
Carol, 2005, Organizational Learning vs The Learning Organization: A
Conversation with a Practioner, The Learning Organization, Vol. 12, No. 4, pp
383-288
-
TH.
Leksana. 2009. Learning Organization. www.sscnco.com.]
-
Ari
Ambarwati ,Sri Dwi. 2003.Mengelola perubahan organisasional: Isu Peran Kepemimpinan
transformasional dan organisasional pembelajaran konteks perubahan JSB No. 8 Vol. 2 DESEMBER 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar