Kamis, 08 Maret 2012

“Organisasi Pembelajaran Merupakan Bentuk Organisasi Ideal di Era Informatika Saat ini”


Andri Setianingsih (35104)
Jurusan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada


Abstrak
   Kemajuan tekhnologi mengakibatkan perubahan pada dunia organisasi bisnis dan sekaligus terhadap kompetensi karyawan. Salah satu dampak yang sangat dirasakan adalah perubahan lingkungan yang begitu cepat yang berkaitan dengan akses informasi yang begitu cepat pula. Sehingga sekarang ini karyawan dituntut untuk inovasi, mampu beradaptasi dengan lingkungan secara cepat karena sekarang ini karyawan semakin dipandang sebagai aset yang sangat penting dari suatu perusahaan. Semakin banyak tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan maka kedudukan karyawan menjadi semakin sangat strategis. Keunggulan kompetitif suatu perusahaan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusia karyawan. Oleh karena itu tantangan terbesar yang dihadapi manajer saat ini adalah berkaitan dengan peningkatan kontribusi sumber daya manusia yang bertujuan untuk menghadapi lingkungan yang berubah dengan cepat tadi. Seperti halnya Wright (1994) yang mengatakan bahwa kompetisi global harus dihadapi perusahaan dengan meningkatkan kontribusi sumber daya manusia.

Pendahuluan
a)      Pengertian Organisasi Pembelajaran
Sebelum kita berbicara banyak mengenai organisasi pembelajar alangkah baiknya kita tahu apa itu organisasi pembelajaran. Menurut Pedler, dkk (1988) organisasi pembelajaran menekankan sifat dua sisi dari defenisi tersebut. Suatu perusahaan pembelajar bukan organisasi yang semata-mata mengikuti banyak pelatihan. Perlunya pengembangan ketrampilan individu tertanam dalam konsep, setara dan merupakan bagian dari kebutuhan akan pembelajaran organisasi.
Peter Sange (1990) mengatakan sebuah organisasi pembelajar adalah organisasi “yang terus menerus memperbesar kemampuannya untuk menciptakan masa depannya” dan berpendapat mereka dibedakan oleh lima disiplin, yaitu: penguasaan pribadi, model mental, visi bersama, pembelajaran tim, dan pemikiran sistem.
Lundberg (Dale, 2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan ketrampilan dan pengetahuan serta aplikasinya
John Farago & David Skyrme (Munandar, 2003). Dalam salah satu tulisan mereka mengatakan bahwa:
“Learning Organizations are those that have in place systems, mechanism and processes, that are used to continually enhance their capabilities to achieve sustainable objectives for themselves and the communities in which they participate.”
 Dari uraian diatas maka dapat kita devinisikan bahwa organisasi pembelajaran adalah organisasi yang secara terus menerus dan terencana memfasilitasi anggotanya agar mampu terus menerus berkembang dan mentransformasi diri baik secara kolektif maupun individual dalam usaha mencapai hasil yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan bersama antara organisasi dan individu di dalamnya.
Ada juga yang berpendapat bahwa Organisasi belajar atau organisasi pembelajaran merupakan suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul.

b)     Sejarah singkat Organisasi pembelajaran
Berkaitan dengan adanya tuntutan agar organisasi tumbuh menjadi organisasi yang selalu siap menghadapi perubahan maka pada tahun 1990 munculah sebuah konsep atau paradigma baru dalam dunia bisnis yang dikenal dengan sebutan organisasi pembelajaran (learning organization). Namun sebelumnya Konsep organisasi pembelajaran sebenarnya sudah mulai diajukan pada tahun 1980-an khususnya total quality management dan business process re-engineering. Karena pada saat itu beberapa Senior dalam beberapa organisasi juga sudah percaya bahwa sebuah pembelajaran dalam organisasi merupakan kunci keefektifan perubahan dan pertumbuhan.

c)      Organisasi pembelajaran vs organisasi tradisional
Inovasi penemuan di bidang komunikasi yang dikombinasikan dengan penemuan di bidang komputer dan informasi menghasilkan pasar global yang berbeda dari era sebelumnya. Sebagai hasil, prinsip-prinsip dan pedoman-pedoman manajemen yang mampu membuat organisasi lebih stabil dan dapat diprediksi, tidak lah dapat lagi diterapkan dalam kurun waktu yang lama. Kesuksesan organisasi pada saat ini sangat tergantung pada kemampuan organisasi tersebut untuk belajar dan merespon perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat.  Berikut  adalah perbedaan antara organisasi tradisional dan organisasi pembelajaran :

Organisasi tradisional
Organisasi pembelajar
Sikap terhadap perubahan
Jika hal itu dapat dikerjakan, mengapa dirubah?
Jika kamu tidak berubah, kamu tidak akan bekerja dalam waktu yang lama.
Sikap terhadap ide-ide baru
Tertutup dengan ide-ide baru dari luar
Terbka denagn ide-ide baru dari luar
Penanggung jawab inovasi
Bagian penelitian dan pengembangan
Setiap orang didalam organisai.
Ketakutan utama
Membuat kesalahan
Tidak belajr, tidak akandapat beradaptasi
Daya saing
Produk dan layanan
Kemampuan untk belajar, ilmu pengetahuan dan keahlian
Pekerjaan manager
Mengontrol yang lain
Mengijin kan yang lain.
                       
Melihat tabel diatas maka organisasi pembelajaran merupakan organisasi yang dinamis dimana organisasi mampu memberikan dorongan dan fasilitas kepada anggotanya untuk selalu meningkatkan kompetensinya. Untuk berpindah dari organisasi tradisional ke organisasi pembelajaran maka perlu merubah pandangan-pandangan terhadap berbagai hal, dan berikut adalah beberapa cara pandang yang perlu diubah:
1.      Konsep tentang stabilitas organisasi
2.      Konsep tentang Birokrasi yang berjenjang
3.      Organisasi yang kaku
4.      Pengendalian melalui aturan harus dirubah menjadi pengendalian melalui visi dan value
5.      Organisasi harus merubah paradigmanya dari informasi yang tertutup dan dirahasikan menjadi organisasi melakukan sharing informasi.
6.      Organisasi dari hanya menerima yang pasti menjadi juga menerima sesuatu yang meragukan
7.      Karena ketidakpastian yang tinggi, paradigma organisasi harus bergeser dari reaktif menghindari resiko, menjadi proaktif dan berani menanggung resiko
8.      Organisasi tradisional berfokus pada internal organisasi
9.      Organisasi tradisional memiliki keunggulan dalam bertahan.
10.  Organisasi harus mampu berubah dari bersaing pada pasar yang ada menuju persaingan ke masa depan yang kontemporer

Kesepuluh faktor tersebut secara singkat dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini:
No
Konsep organisasi tradisional
Konsep organisasi pembelelajaran
1
Stabilitas
Perubahan yang tdk berkesudahan
2
Hirarkhis birokratis
Kepemimpinan dari setiap orang
3
Organisasi yang kaku
Fleksibilitas
4
Pengendalian melalui aturan
Pengendalian melalui visi dan value
5
Informasi yang tertutup
Informasi yang disebar luas kan
6
Menerima pada hal-hal yang pasti
Menerima keraguan
7
Reaktif dan menghindari resiko
Proaktif dan keberanian menanggung resiko
8
Berfokus keinternal organisasi
Berfokus pada lingkungan kompetitif
9
Keunggulan bertahan
Keunggulan kompetitif yang berubah
10
Bersaing pada pasar yang ada
Bersaing pada pasar masa depan yang kontemporer


Analisa
Transformasi atau perubahan organisasi sudah menjadi sebuah isu global sejak revolusi industri. Tujuan didirikannya suatu organisasi adalah berusaha agar tetap bisa bertahan (survive) dalam jangka panjang, berkembang (developed) dalam jangka menengah dan mampu menghasilkan output yang lebih baik dalam jangka pendek. Adapaun tujuan jangka pendek yang ingin dicapai meliputi mampu menghasilkan produk murah dan berkualitas, mampu merebut pangsa pasar, mampu menghasilkan profit dan mampu memberikan kepuasan kepada karyawan. Agar semua tujuan itu dapat terealisir maka organisasi harus berani melakukan perubahan atau inovasi sesuai dengan perkembangan lingkungan. Maka sekarang ini kita kenal dengan organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran merupakan sebuah konsep yang memberikan kekuatan bagi sebuah organisasi untuk mampu bertahan menghadapi perkembangan lingkungan. Perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi terjadi karena tidak hanya tingginya tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi lain telah memberikan tekanan yang besar terhadap organisasi tersebut, namun perkembangan tekhnologi yang semakin maju khususnya tekhnologi komunikasi dan informasi juga sangat berpengaruh dimana sekarang ini akses informasi begitu cepat yang menyebabkan perubahan lingkungan berubah begitu cepat pula. Maka dari itu penerapan organisasi pembelajaran membuat organisasi memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin dinamis dan sulit diduga.

Menurut (Kahle, 2000) kemampuan organisasi dan individu dalam merespon perubahan lingkungan di sekitar mereka akan menjadi bekal untuk menghadapi persaingan di era informasi ini. Lebih jauh lagi, sebuah organisasi tidak hanya harus menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang sedang terjadi saat ini tetapi juga dituntut untuk mampu mengembangkan kapabilitas unik yang memungkinkan organisasi dan individu merespon potensi perubahan-perubahan di masa datang.Oleh karena itu perubahan yang dilakukan haruslah bersifat menyeluruh, tidak hanya pada tahap organisasi saja melainkan juga mencakup individu-individu/anggota dalam organisasi.
Semua individu dalam organisasi harus berubah, belajar, dan tumbuh lebih cepat dibandingkan masa lalu. Kesuksesan organisasi pada saat ini sangat tergantung pada kemampuan organisasi tersebut untuk belajar dan merespon perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat. Manajer organisasi yang sukses adalah orang yang mampu secara efektif menggunakan kebijaksanaan, memanage organisasi dengan berbasis ilmu pengetahuan, dan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan. Di dalam organisasi yang senantiasa mau belajar, karyawan-karyawannya didorong untuk terus-menerus menciptakan, mendapatkan, dan mentransfer pengetahuan menyesuaikan diri dengan sesuatu yang tidak bisa diprediksi, dan harus bergerak lebih cepat dari lawan-lawan mereka. Karyawan secara bertahap dikembangkan potensi dirinya untuk memiliki pemikiran kompetitif, sinergis dan pemikiran global, Dengan demikian perusahaan akan semakin siap dalam menghadapi setiap proses perubahan lokal dan global Perusahaan akan terus mengembangkan potensi karyawan yang memiliki kompetensi atau standar sektor ekonomi nasional dan global. Ciri-ciri kompetensi karyawan dimaksud adalah memiliki pengetahuan, kapabilitas dan sikap inisiatif dan inovatif dalam berbagai dimensi pekerjaan

Seperti yang di ungkapkan Tjiptoherijanto, 2004 bahwa Kaitan antara organisasi pembelajaran dengan sumber daya manusia dapat dilihat dari peran SDM atau para karyawan di dalamnya. Sumber daya manusia merupakan tulang punggung kehidupan organisasi atau perusahaan. Maju tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung dari kualitas SDM yang dimilikinya. Seiring dengan perubahan lingkungan yang cepat maka perusahaan dituntut untuk selalu mampu mengantisipasinya. Dalam hal ini, kebutuhan akan SDM yang tangguh menjadi penting. Konsep pengembangan SDM di dalam perusahaan tidak lagi dapat dilakukan seperti dulu yang lebih menekankan pada sistem rekruitmen, penggajian, atau pelatihan saja namun konsep pengembangan SDM harus berlangsung terus menerus sepanjang individu bekerja di perusahaan tersebut. Perusahaan perlu menyiapkan diri secara berkelanjutan melalui proses belajar. Oleh karena itu, organisasi masa depan adalah organisasi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada seluruh karyawannya untuk terus menerus belajar dan memecahkan masalah bersama-sama agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan bersama

Sekarangini sudah banyak organisasi ataupun ilmuan yang tertarik dan percaya dengan pengaruh adanya organisasi pembelajaran dalam dunia organisasi bisnis. Hal itu ditunjukan dengan dengan terdapatnya berbagai penelitian tentang organisasi pembelajaran karena organisasi pembelajaran dipandang memberikan dampak positif bagi perusahaan di masa datang. Penelitian mengenai organisasi pembelajaran yang dilakukan oleh Griego et al., (2000) menunjukkan hasil ada dua prediktor dari organisasi pembelajar yaitu pengakuan dan penghargaan (rewards and recognition) serta pelatihan dan pengembangan (training and education).
Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Chaston et al (2000) dan Goh dan Richards (1997) membuktikan bahwa visi dan strategi serta aliran informasi juga menjadi faktor-faktor yang penting bagi kesuksesan organisasi pembelajaran.

Contoh mudahnya dari adanya organisasi pembelajaran adalah adanya munculnya HRD. Munculnya Human Resources Development (HRD) dimulai untuk mendorong penyempurnaan pembelajaran organisasi secara spesifik dalam bentuk intervensi skills dan knowledge proses perubahan oleh lini manajer dalam organisasi. Pada saat ini HRD telah menjadi strategi untuk mengembangkan pemikiran yang kreatif dan inovasi dalam organisasi. HRD tidak hanya memberikan dasar-dasar keunggulan kompetitif organisasi secara individual tapi juga untuk industri menyeluruh dan bersifat nasional.

Meskipun sebagian besar pembicaraan tentang organisasi belajar hanya berkutat pada masalah philosofi dan grand schemes. Namun Pada dasarnya Inti dari organisasi belajar terletak pada kemampuan organisasi untuk selalu belajar dari perubahan yang terjadi. Semua pelaku yang terlibat didalam organisasi dituntut untuk selalu mengadakan perbaikan (continous improvement) dan terlibat. Tanggung jawab penciptaan organisasi belajar tidak dapat hanya dipikul oleh menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Peranan organisasi tidak lagi difokuskan pada persoalan eksternal organisasi, tetapi lebih ditekankan pada bagaimana internal organisasi mampu bertahan dan belajar ditengah persaingan yang ada. Bagaimanapun, implementasi organisasi belajar bukanlah tugas yang mudah. Proses belajar dalam organisasi merupakan hal baru yang harus dapat diterima dan didukung oleh semua pihak yang seorang manajer saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua orang dalam organisasi.


Kesimpulan
Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
·         organisasi pembelajaran merupakan organisasi yang ideal untuk era dengan kemajuan tekhnologi sekarang ini, dimana kerasnya kompetisi, pesatnya kemajuan teknologi, dan preferensi pelanggan yang berubah-ubah, perusahaan-perusahaan semakin dituntut untuk menjadi organisasi pembelajar atau learning organization.
·         Disinilah letak pentingnya organisasi pembelajar, pelatihan dan pengembangan, aliran informasi, visi dan strategi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap organisasi pembelajaran, karena organisasi pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi pelatihan dan pengembangan, aliran informasi, visi dan strategi maka akan semakin meningkat kinerja karyawan melalui organisasi pembelajaran.
·         Satu hal yang merupakan dukungan kuat perlunya dikembangkan sebuah inovasi langkah yang mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran adalah karakteristik pembelajaran berbasis ICT akan membentuk pola pengelolaan informasi yang sangat dibutuhkan dalam kompetisi di era informasi.Kemampuan mengelola literasi informasi merupakan modal dasar dalam upaya mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran.

Referensi
-        Tjakraatmadja, Jann Hidajat. 2005. Membangun Learning Organization : Mau berbagi, dalam seminar Sekolah Manejemen dan Bisnis ITB. www.itb.ac.id.
-        Sri Haryanti,Agapita.2006. Analisis faktor-faktor yang menjadi prediktor organisasi pembelajaran untuk meningkatkan kinerja karyawan:thesis program studi management program pasca sarjana UNDIP.
-        Prabowo, sugeng. 2010.organisasi pembelajaran
-        Gorolick, Carol, 2005, Organizational Learning vs The Learning Organization: A Conversation with a Practioner, The Learning Organization, Vol. 12, No. 4, pp 383-288
-        TH. Leksana. 2009. Learning Organization. www.sscnco.com.]
-        Wikipedia: www.wikipedia/organisasi belajar/ 23999
-        Ari Ambarwati ,Sri Dwi. 2003.Mengelola perubahan organisasional: Isu Peran Kepemimpinan transformasional dan organisasional pembelajaran konteks perubahan  JSB No. 8 Vol. 2 DESEMBER 2003

Tidak ada komentar: