Al-Quran Surat An-Nur 26 yang artinya:
“Wanita-wanita yang keji/jahat adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji/jahat pula. wanita-wanita
yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk
wanita-wanita yang baik pula. orang itu terlepas dari tuduhan yang mereka
ucapkan (orang baik itu tada bersalah), mereka mendapat ampunan dan rizki yang
mulia (surga)”
*kata-kata baik atau jahat/keji disini bukanlah menurut manusia, namun
menurut ilmu Ilahiyah (ke_Tuhanan)
dalam sauatu riwayat seorang yang
bernama Maziz, ia hendak menikahi seorang wanita pezina, ia meminta izin kepada
Rosululloh saw. lalu turunlah sebuah ayat melarang hal tersebut, Rosulullah saw
pun bersabda:
“hai Maziz! seorang pezina tidak
tidak kawin kecuali dengan pezina lagi, oleh karena itu janganlah engkau
menikahinya.”
adapun ayat yang mendukung tercantum dalam Surat An-Nur:3 yang
artinya:
“laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan dengan wanita yang
berzina atau dengan wanita musyrik. dan wanita yang berzina tidak mengawini
kecuali dengan laki-laki yang berzina atau dengan laki-laki yang musyrik. dan
yang demikian itu haram bagi orang-orang yang beriman”
maka jelas sudah bahwa
orang-orang yang beriman diharamkan menikah dengan orang-orang tukang pezina
baik dia kafir, munafik, dhalim, fasik, murtad dan sebagainya. sebab
orang-orang yang tidak beriman itu tidak lain hanyalah mengajak manusia ke
neraka, maka kita tidak boleh tertarik dengan tipu daya mereka yang memikat
hati. hal ini di perjelas dalam firman Alloh SWT dalam Surat Al-Baqarah:221
yang artinya sebagai berikut:
“dan janganlah kamu nikahi
wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. dan sesungguhnya hamba sahaya/budak
wanita yang beriman lebih baik dari wanita musyrik , walaupun ia manarik
(memikat) hatimu. dan janganlah kamu nikahkan orang-orang(laki-laki) musyrik
dengan wanita-wanita yang beriman sebelum mereka beriman, sesungguhnya hamba
sahaya/budak laki-laki beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik alaupun ia
manarik(memikat) hati mu.Mereka mengajak keneraka sedang Alloh AWT mengajak kesurga dan ampunan
dengan izinNya Dan Alloh menjelaskan ayat-ayat Nya kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran”
disamping ayat-ayat diatas tadi
orang-orang yang beriman itu melangkahkan tindak keputusannyan sebagai tatalaksana
yang akan di jalankannya Mereka mengambil hadis Rosulullah saw tenang persoalan
atau problematika jodoh ini. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah, Rosululloh saw bersabda:
“wanita itu dinikahi oleh karena
empat perkara: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan
karena Diennya. pilihlah karena Diennya niscaya engkau selamat(beruntung)”
dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari
Abdullah bin Amru, Rosululloh bersabda : “Dunia ini perhiasan (barang berguna
dan menyenangkan) dan sebaik-baik perhiasa dunia ialah wanita yang sholihah”
hal ini pernah pula di contohakn
oleh Nabi Muhamad Saw ketika mengambil Shafiah binti Hay, berkata pada
sahabatnya “saya tidak tahu apakah dia akan saya peristri atau tidak, jika
wanita itu tidak berhijab maka tidak diperistrikan.” tetapi ketika
akanmengendarai unta wanita itu tidak tampak oleh nabi saw secara langsung oleh
karena hijabnya(tutup) samapi duduk diatas untanya. kemudian para sahabatnya
berkata bahwa nabi akan memperistrinya. lalu nabi memberikan kainnya kepada
wanita itu untuk dikenakan sebagai jilbab, dan dijadikannya Shafiah binti Hay
itu sebagai istri Nabi Muhamad saw.
Jadi untuk kamu-kamu yang
pastinya menginginkan suami/istri yang baik, solehah,beriman dan bertakwa
kepada Alloh sebelumnya lihatlah diri mu
sendiri. apakah dirimu sudah begitu??? tidaklah adil jika engkau menginginkan
jodohmu yang sempurna namun dirimu sendiri jauh dari apa kriteria yang kamu
inginkan.
dan satu lagi teruntuk para
wanita yang sudah menjadi seorang istri ingatlah hadis rosululloh yang
diriwaatakn oleh Ibnu majah dari Abi Umamah, yang artinya:
“tiada yang lebih faedah untuk
seorang mukmin setelah bertakwa kepada Alloh SWT selain dari seorang istri yang
sholihah: apabila dia disuruh dipatuhinya, apabila dipandang menyenangkan, apabila
dia dibahagiakan dia berterimakasih dengan berbuat baik terhadap suaminya,
apabila suaminya tidak ada di tempat ia jaga dirinya dan harta benda suaminya”.
semoga bermanfaat dan mohon maaf
jika ada yang tidak sesuai karena ini juga dalam proses belajar, mohon kritik
dan bimbingannya... J
Referensi:
Ibn.Haj, Mullhandy dkk. 2001. Enam Puluh Satu Tanya Jawab Tentang Jilbab (kerudung).
Jakarta: CV Firdaus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar